Renovasik - Urusan Renovasi Jadi Asik

4 Tahap Yang Wajib Dilakukan Agar Plester Dinding Bisa Mencegah Rembesan Air & Tidak Retak

Dalam proses konstruksi rumah, ada satu tahapan yang cukup penting untuk dilakukan, yaitu plester dinding.

Umumnya, proses plester dinding ini dilakukan oleh orang-orang setelah pemasangan batu bata telah selesai.

Tujuannya, tidak lain dan tidak bukan untuk melapisi batu bata supaya permukaan dinding menjadi semakin rapi.

Tidak hanya untuk tujuan estetika, plester dinding pun bermanfaat untuk mencegah rembesan air maupun keretakan.

Selain itu, juga dapat meredam suhu panas ruangan, terlebih lagi bagi Anda yang menggunakan bata batako sebagai dasar material.

Tentu saja proses plester dinding ini tidak dapat dilakukan secara sembarangan, ada tahap-tahap yang harus Sahabat perhatikan.

Untuk itu, dilansir dari halaman resmi instagram Kementerian PUPR, RenovAsik akan membagikan ulang empat tahapan dari proses plester dinding ini.

Tahap Pertama, sebelum melakukan plester dinding, pastikan dinding batu bata berada dalam kondisi yang lembap.

Tujuannya agar campuran plester bisa melekat dengan mudah, sehingga proses pengerjaan bisa berlangsung dengan lebih cepat.

Tahap Kedua, adalah pelapisan pertama, yang umumnya sering disebut sebagai lapisan kamprotan.

Lapisan pertama ini biasanya menggunakan campuran antara semen dan pasir dengan perbandingan 2:5 atau 3:5.

Tahap Ketiga, adalah membuat lapisan kedua atau yang umumnya disebut sebagai badan plesteran.

Lapisan kedua ini berfungsi untuk membuat dinding menjadi lebih rata. Untuk alasan inilah, lapisan kedua dibuat lebih tebal dari yang pertama.

Tebal lapisan kedua yang disarankan oleh Kementrian PUPR adalah diantara kisaran 6 hingga 10 milimeter.

Tahap Keeempat, atau yang terakhir adalah pengacian.

Acian hanya terbuat dari campuran air dan semen. Lapisan terakhir ini memiliki tekstur yang halus dan wajib diaplikasikan secara tipis.

Pelapisan acian, selain untuk mempercantik hasil pengecatan pada dinding, ditujukan untuk melindungi tembok dari perubahan cuaca yang ekstrim.